Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli,
pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian
adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh
dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah:
- Fakta-fakta
pada lingkup permasalahan tertentu.
- Teori-teori
pada lingkup permasalahan tertentu.
- Prosedur-prosedur
dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
- Strategi-strategi
global untuk menyelesaikan masalah.
- Meta-knowledge
(pengetahuan tentang pengetahuan).
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar
adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai
basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basisdata,
maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi
ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Sebagian besar
sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk rule-based systems, yang mana
pengetahuannya disimpan dalam bentuk aturan-aturan. Aturan tersebut biasanya
berbentuk IF-THEN. Fitur lainnya dari sistem pakar adalah kemampuan untuk
merekomendasi. Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan sistem
konvensional.
Sistem Pakar merupakan salah satu bidang teknik
kecerdasan buatan yang sangat diminati karena penerapannya di berbagai bidang
teknik baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti sangat membantu
di dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapannya. Sistem pakar adalah
suatu sistem yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya
seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. (Ferdian, dkk, 2004).
Konsep sistem pakar adalah
menirukan metodologi dan kinerja seorang manusia yang ahli dalam bidang
atau domain tertentu yang spesifik.(Setiawan, 1993). Sistem pakar adalah
program pemberian nasehat (advice
giving) atau program konsultasi yang mengandung pengetahuan dan
pengalaman yang dimasuki oleh satu atau banyak pakar kedalam satu domain
pengetahuan tertentu. Agar setiap orang biasa memanfaatkannya untuk memecahkan
suatu masalah. (Suparman,1991).
Sistem pakar sangat inovatif dalam menghimpun dan
mengemas pengetahuan, keunggulan yang utam terletak pada kemampuan dan
penggunaan praktisnya bila disuatu tempat tidak ada seorang pakar dalam suatu
bidang ilmu.(Andi, 2003).
Kelebihan Sistem Pakar
Kelebihan yang diperoleh dari sistem pakar yaitu:
- Memungkinkan
orang awam bisa melakukan pekerjaan seorang pakar.
- Meningkatkan
produktivitas kerja dengan jalan meningkatkan efisiensi pekerjaan.
- Menghemat
waktu dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah yang kompleks.
- Menyederhanakan
beberapa operasi.
- Pengolahan
berulang-ulang secara otomatis.
- Tersedianya
pengetahuan pakar bagi masyarakat luas
Kelemahan Sistem Pakar
Sedangkan kelemahan sistem pakar yaitu:
- Pengembangan
sistem pakar sangat sulit, seorang pakar yang baik sulit diperoleh.
Memedatkan pengeahuan seorang pakar dan mengalihkannya menjadi sebuah
program merupakan pekerjaan yang melelahkan dan memerlukan biaya yang
besar.
- Sistem pakar
sangat mahal untuk mengembangkan, mencoba dan mengirimkannya ke pemakai
terakhir memerlukan biaya tinggi.
- Hampir semua
sistem pakar (expert system) masih harus dapatdimplementasikan dalam
komputer besar, sistem pakar yang dijalankan pada komputer pribadi
tergolong sistem apkar kecil dan kurang canggih.
- Sistem pakar
tidak 100 % menguntungkan karena produk seseorang tidak ada yang sempurna
dan tidak selalu benar, oleh karena itu perlu dikaji ulang secara teliti
sebelum digunakan.
Tahapan-tahapan pengembangan sistem pakar
Tahapan-tahapan pengembangan sistem pakar antara lain:
- Identifikasi, Merupakan
tahap penentuan hal-hal yang penting sebagai dasar dari permasalahan yang
akan dianalisis.
- Konseptualitas, Hasil
identifikasi masalah, dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data,
hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan
diterapkan.
- Formalisasi, Konsep-konsep
dari konseptualisasi diimplementasikan secara formal dalam tahap
formalisasi.
- Implementasi, Apabila
pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap maka tahap implementasi
dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan
masalah kedalam modul-modul.
- Evaluasi, Tahap ini
merupakan tahap pengujian terhadap sistem pakar yang telah dibangun dan
untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang masih ada.
- Pengembangan sistem, Fungsi dari
pengembangan sistem adalah agar sistem yang dibangun tidak menjadi usang
dan investasi tidak sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna
adalah proses dokumentasi sistem dimana didalamnya tersimpan semua hal
penting yang menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa mendatang.
Bentuk Sistem Pakar
Ada 4 bentuk sistem pakar, yaitu :
- Berdiri
sendiri. Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri- sendiri
tidak tergantung dengan software yang lainnya.
- Sistem pakar
jenis ini merupakan bagian program yang terkandung didalam suatu algoritma
(konvensional), atau merupakanprogram dimana didalamnya memanggil
algoritma subrutin lain(konvensional).
- Menghubungkan
ke software lain . Bentuk ini biasanya merupakan systempakar yang
menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya
- Sistem
Mengabdi. Sistem pakar merupakan bagian dari komputer khususyang
dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakar yang
digunakan untuk membantu menganalisis data radar.
Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar teridiri-dari 2 bagian pokok, yaitu :
lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi
(consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai
pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis
pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk
berkonsultasi.
No comments:
Post a Comment